Langsung ke konten utama

Bagian 1 : Detik Rindu Bersama Rinainya


Hujan Februari 24

  Aku masih saja menunggu kabar mu, ponsel ini tetap setia menemaniku dalam setiap detiknya. Hujan pun begitu melakukan hal yang sama, menunggu pelangi muncul dari balik bukit hijau.

Bait pertama hingga terakhir ku tulis untukmu

Rinainya besautan dengan suara hatiku
Yang terus menerus memakan kerinduan
Detik waktu tak pernah lelah berjalan
Begitupun perasaanku padamu
Tak pernah lelah mencintaimu

Dering ponsel pun tak pernah ku dengar
Yang ada hanya rinai hujan 
Suara gemerciknya ku jadikan sebagai pengantar pesan
Pesan kerinduan akan engkau yang membisu
Bisu akan waktumu dengan ku

Kesibukan melahapmu untuk perlahan melupakan
Membuat ku bersama hujan terus menunggu

Detik, hujan , aku dan kamu

Komentar