Farah menatap setiap tetesan infus yang akan mengalir ke tangan Alifha anaknya. Ia duduk di kursi seraya menggenggam tangan anaknya. Tangis perlahan menghampiri dirinya, merasa beban yang dirasakannya begitu berat. Zaffran berdiri di samping Farah, ia juga menatap wajah anaknya yang penuh akan perban putih. Tangannya mengelus perlahan pundak Farah ketika ia terisak. Rahsya pun yang melihat dari luar ruangan menahan tangisnya. Ia beberapa kali menyalahkan dirinya sejak mendengar kabar jika Alifha kecelakaan. Andai saja malam itu ia tidak sibuk menerima telepon orang lain mungkin kecelakaan ini tidak akan terjadi. Farah berdiri ia menatap wajah suaminya sulit mengatakan semuanya, Zaffran langsung memeluk Farah mencoba menangkan istrinya. "Mas kenapa harus Alifha mas," suara Farah sangat parau. "Jangan menyalahkan keadaan, ini sudah menjadi takdir Allah Farah, kita cukup berdoa saja yang terbaik untuk kese...
Dialogue with letter, writing everyhwere, everytime. My Instagram : @firya_fq, @hyebin_geul & @pikachu_pens.