Dia meminta cerai denganku. Pernikahan ini seakan tidak ada artinya, seperti kapal kecil yang terombang - ambing di tengah lautan. Tinggal menunggu gelombang yang besar untuk menghancurkan kapal kecil tersebut.
"Zaffar," dia memanggilku, suaranya terdengar lirih.
"Tolong untuk kali ini saja, lepaskan aku, ya?" Farah menggenggam kedua tanganku, dan wajahnya terlihat memelas.
Kenapa harus perpisahan yang menjadi keputusan terakhir, batinku.
Aku melepaskan genggaman tangannya. Menjauh dari meja makan, meninggalkan dia sendirian disana. Di dalam kamar aku bisa mendengar suara tangisannya dengan jelas.
Drrt.. ponselku berdering, ada satu pesan masuk.
Cyntia
Mas Zaffar besok jadikan makan siang bersama?
Aku langsung menekan tombol power off pada ponsel. Menghembuskan napas panjang dan menyenderkan punggungku pada senderan kasur.
Aku takut kehilangan Farah. Cuma dia yang mencintaiku apa adanya dan mengerti aku dengan baik. Malam ini kami menangis bersama, disambut dengan suara derasnya hujan yang mengguyur kota Semarang.
______ to be continue ______
Date : Minggu, 29 Desember 2019
Time : 2.15 pm
Pic source : canva
Edit tools : canva
Ig : @firya_fq & @pikachu_pens
Komentar
Posting Komentar