Langsung ke konten utama

Stranger (Note 4 : Cahaya Kecil)

    Farah menatap setiap tetesan infus yang akan mengalir ke tangan Alifha anaknya. Ia duduk di kursi seraya menggenggam tangan anaknya. Tangis perlahan menghampiri dirinya, merasa beban yang dirasakannya begitu berat. Zaffran berdiri di samping Farah, ia juga menatap wajah anaknya yang penuh akan perban putih. Tangannya mengelus perlahan pundak Farah ketika ia terisak.⁣

    Rahsya pun yang melihat dari luar ruangan menahan tangisnya. Ia beberapa kali menyalahkan dirinya sejak mendengar kabar jika Alifha kecelakaan. Andai saja malam itu ia tidak sibuk menerima telepon orang lain mungkin kecelakaan ini tidak akan terjadi.⁣

    Farah berdiri ia menatap wajah suaminya sulit mengatakan semuanya, Zaffran langsung memeluk Farah mencoba menangkan istrinya.⁣

"Mas kenapa harus Alifha mas," suara Farah sangat parau.⁣
"Jangan menyalahkan keadaan, ini sudah menjadi takdir Allah Farah, kita cukup berdoa saja yang terbaik untuk kesembuhan Alifha," Zaffran mengelus kepala Farah, mencoba menenangkan emosi Farah yang bergejolak.⁣

    Alifha menjadi alasan terkuat mengapa rumah tangga ini masih bertahan. Mereka tak pernah bertengkar dihadapan Alifha, menampilkan versi terbaik sebagaimana yang orang tua lakukan untuk kebahagiaan anaknya. Membesarkan Alifha hingga ia menginjak usia dewasa adalah pencapaian terbaik dalam hidup Farah dan Zaffran, di tengah problematika batin yang mereka rasakan.⁣

    Mungkin memang benar jika hati mereka terasa asing, namun hadirnya Alifha dalam kehidupan mereka seperti sebuah bintang-bintang kecil di langit malam. Mampu melukiskan segaris senyum diwajah mereka kala menatapnya.⁣

_____to be continue_____⁣
Date : Thursday, 2 January 2020⁣
Time: 9.56 am⁣
Pic source: canva⁣
Edit tool : canva⁣
Ig : @firya_fq & @pikachu_pens

Komentar